Tentang Doa

"dalam berdo'a hendaknya kita selalu berprasangka baik atau berfikir positif pada Tuhan."
kadang kita sering meragukan, berfikir atau berprasangka negatif kepada Tuhan, karena do'a kita tidak kunjung terkabul atau karena sedikit dari sekian banyak doa kita yang dikabulkan.
memang tidak mudah untuk mengetahui atau mengukur apakah atau berapakah prosentase dari do'a kita yang terkabul.
hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang bersumber dari kita (manusia) sendiri. Karena ego kita, karena rasa sok kita "sok tahu, sok benar" sehingga membuat kita lupa dan terlena akan ke-Mahabijaksanaan Tuhan.


Keraguan yang ada di hat kitai, akan memunculkan asumsi bahwa hanya sedikit do'a kita yang dikabulkan.
kita tidak sering mencermati, bahkan lupa, bahwa anugrah yang kita rasakan hari ini, adalah merupakan jawaban atas do'a-do'a kita yang kita panjatkan beberapa tahun lalu, mungkin 2 atau 5 atau 10 atau 20 tahun yang lalu. kalaupun iya, kitapun kadang masih meragukan kebenarannya.

ketidaksadaran dan ketidak tahuan kita akan bahasa dan kehendak Tuhan, membuat kita menyimpulkan bahwa do'a kita tidak dikabulkan.
Do'a yang menurut kita baik belum tentu baik pula bagi tuhan. tanpa kita sadari, bisa saja Tuhan mengganti do'a kita dalam bentuk yang lain yang paling baik bagi kita.
mungkin juga dikabulkan pada saat yang tepat.
"Prinsip kebaikan meliputi 2 dimensi/sifat, yaitu Universal dan Spesifik".
kebaikan Universal berlaku untuk semua orang/mahluk, misalnya keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, ketentraman, dll. sebaliknya, kebaikan spesifik yaitu kebaikan yang bersifat baik menurut kita tapi belum tentu baik bagi orang lain dan atau bagi Tuhan, atau baik menurut orang lain tapi belum tentu baik bagi kita dan atau bagi Tuhan.
kebaikan spesifik meliputi pula dimensi waktu, yakni kebaikan yang saat ini tidak baik, tapi baik untuk saat yang akan datang.

Kita butuh kearifan sikap, kecermatan batin, kesabaran dan ketabahan dalam berdo'a.
jija kita tidak sadari kemungkinan-kemungkinan itu, pada suatu saat nanti, akan memunculkan karakter buruk dalam berdo'a, yakni sok tahu, misalnya saja mohon berjodoh dengan si A, mohon diberi kekayaan dll, kita belum tentu benar dalam memilih doa dan mengharap-harap sesuatu.
kebaikan yang kita harapkan, belum tentu menjadi berkah buat kita. maka kehendak Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan kita, adalah justru dengan cara tidak mengabulkan do'a kita. akan tetapi kita seri tidak mengerti bahasa Tuhan, lantas berburuk sangka dan tergesa-gesa menyimpulkan bahwa do'a kita tidak dikabulkan.

"Gusti iku Maha Wicaksana nanging katah manungsa ora bisa nggayuh kawicaksananing Gusti"

Do'a melibatkan 4 unsur yaitu, Hati (niat), Ucapan (statement), Pikiran/Perncanaan (planing), dan Usaha (Action).
do'a yang ideal adalah doa yang diikuti usaha atau perbuatan secara konkrit, jangan sampai terjadi kontradiktori antara do'a dan usahan. untuk hasil akhir, pasrahkan terhadap kehendak Tuhan.